Ads 468x60px

translate

English French German Spain Arabic Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

 

Rabu, 04 Januari 2012

Tempat tinggal di luar Bumi ??


TEMPO.CO, Washington - Hampir semua karakteristik Bumi ada pada Kepler-22b. Tak mengherankan bila pakar astronomi menjuluki planet baru ini sebagai kembaran Bumi.

Planet ini, yang ditemukan observatorium antariksa NASA, Kepler, mengitari satu bintang, yang juga amat mirip dengan matahari kita. Bintang ini tergolong sebagai bintang kelas G yang sangat mirip dengan matahari. Begitu pula dengan jarak antara bintang dan planetnya.

Lama satu tahun di planet itu 290 hari, tak berbeda jauh dengan Bumi. Planet batu itu juga diduga kuat memiliki air.

Planet ini berada dalam zona yang nyaman untuk dihuni atau zona Goldilocks--sebutan yang diberikan ahli astronomi. Selama ini mereka kesulitan menemukan tempat yang tidak terlalu panas, tapi juga tidak terlalu dingin. Tempat air, yang sangat mendasar bagi kehidupan, tidak membeku dan mendidih.

Satu-satunya masalah adalah planet itu sedikit lebih besar bagi kehidupan untuk ada di permukaan. Besarnya 2,4 kali lipat dari ukuran Bumi, sehingga menyerupai planet gas dan cairan, seperti Neptunus, dengan inti batu. Sebagian besar permukaannya pun tertutup samudra.

Kepler-22b adalah planet layak huni pertama yang ditemukan teleskop Kepler. Januari lalu wahana yang beroperasi sejak 2009 itu mendeteksi Kepler-10b, planet mirip Bumi dengan ukuran yang ideal. Sayangnya planet itu terlalu dekat dengan bintangnya, sehingga dicoret dari daftar planet yang berada dalam zona layak huni bagi kehidupan.

Dibanding Kepler-10b orbit planet baru ini berukuran 0,85 kali jarak Bumi-matahari. Meski lebih dekat dengan bintang induknya, cahaya yang dipancarkan bintang itu cukup redup. Temperatur Kepler hanya 22 derajat Celsius, sesejuk temperatur udara di mal-mal mewah, sehingga amat ideal bagi kehidupan.

Jika manusia ingin berpindah ke tempat lain di alam semesta, planet ini adalah lokasi paling cocok untuk saat ini. "Temuan ini menjadi tonggak penting dalam pencarian kembaran Bumi," ujar ilmuwan dari misi Kepler, Douglas Hudgins.

Zona layak huni bintang ini berukuran 0,7-1,2 kali jarak Bumi-matahari. Dengan demikian, Kepler-22b berada di sisi terdalam dari kawasan yang sanggup menopang kehidupan. Air dalam fasa cair serta oksigen dalam jumlah melimpah sangat mungkin ada di permukaan planet ini.

Proses penemuan planet ini menggunakan metode transit. Observatorium mengamati perubahan cahaya bintang setiap saat dan menunggu planet melintas di depan bintang tersebut.

Saat dilintasi planet, terang bintang berubah drastis. Dari perubahan terang ini, ilmuwan bisa mengetahui radius, jarak orbit, dan periode orbit planet.

Kepler menemukan planet itu ketika Kepler-22b melintas di depan bintang induknya. Sebelum mengkonfirmasinya sebagai sebuah planet, NASA harus melihat peristiwa itu sebanyak tiga kali. Penampakan ketiga Kepler-22b sebenarnya terjadi tahun lalu, tepat sebelum teleskop itu dimatikan untuk sementara. NASA membutuhkan beberapa bulan lagi untuk menyelesaikan konfirmasi.

Bersamaan dengan temuan planet layak huni ini, misi Kepler juga mencatat 1.000 kandidat planet baru. Dugaan sementara, ada 10 planet dalam daftar itu yang berukuran setara dengan Bumi dan berada di dalam zona layak huni. Namun dibutuhkan observasi lanjutan untuk mengkonfirmasi dugaan tersebut.

"Ini adalah penemuan yang fenomenal dalam sejarah manusia," kata Geoff Marcy dari University of California, Berkeley, salah seorang pioner pemburu planet mirip Bumi di luar tata surya. "Temuan ini menunjukkan bahwa kita, Homo sapiens, mengerahkan jangkauan ke alam semesta untuk menemukan planet yang mengingatkan kita pada rumah. Kita hampir menjangkaunya."

Namun secanggih apa pun hasil peneropongan Kepler, observatorium antariksa itu tak bisa membuktikan adanya kehidupan di planet baru itu. Teleskop itu hanya memberikan informasi planet mana yang memiliki kondisi ideal bagi kehidupan.

Harus diingat, bintang induk Kepler-22b berada sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi. Tiap tahun cahaya berjarak 5,9 triliun mil. Setidaknya diperlukan 22 juta tahun bagi sebuah pesawat ulang-alik untuk mencapai ke sana.

0 komentar:

Posting Komentar

"Sandi Dermawan Castilla 1902"
(


)