Postingan
Para pemain klub Al-Ahli berlarian keluar lapangan di stadion Port Said saat terjadi kerusuhan dalam pertandingan sepakbola antara klub tuan rumah al-Masry melawan Al-Ahli di Port Said, Mesir (1/2). REUTERS/Stringer
Madrid - Real Madrid mengucapkan bela sungkawa terhadap para korban meninggal tragedi sepak bola yang menewaskan 74 orang seusai pertandingan antara Al Masry kontra Al Ahly di Port Said, Mesir, Rabu, 1 Februari 2012.
“Real Madrid sangat menyesalkan insiden yang terjadi di Port Said kemarin. Kami berbela sungkawa terhadap keluarga korban dan masyarakat Mesir,” tulis Madrid dalam pernyataan resminya.
Diberitakan, insiden terjadi dikarenakan para suporter Al Ahly memasang spanduk yang bertujuan memancing emosi pendukung tuan rumah. Tidak terima dengan hal itu, seusai laga pendukung Al Masry langsung turun ke lapangan.
Mereka menyerang suporter Al Ahly dengan lemparan botol, kembang api, dan batu. Bahkan, para pendukung Al Masry juga masuk ke arah tribun tim tamu. Mereka menghajar pendukung tim tamu tanpa ampun.
Selain itu, pendukung tuan rumah juga menyerang para pemain Al Ahly hingga ke ruang ganti. Aparat keamanan yang bertugas pada pertandingan tersebut tidak dapat mencegah kerusuhan karena jumlah mereka yang terbatas.
Pascatragedi, dilaporkan 74 orang meninggal dunia dan 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban kerusuhan terdiri dari suporter Al Ahly dan aparat keamanan. Mereka meninggal karena benturan proyektil, terinjak-injak, atau terkena pukulan.
“Real Madrid sangat menyesalkan insiden yang terjadi di Port Said kemarin. Kami berbela sungkawa terhadap keluarga korban dan masyarakat Mesir,” tulis Madrid dalam pernyataan resminya.
Diberitakan, insiden terjadi dikarenakan para suporter Al Ahly memasang spanduk yang bertujuan memancing emosi pendukung tuan rumah. Tidak terima dengan hal itu, seusai laga pendukung Al Masry langsung turun ke lapangan.
Mereka menyerang suporter Al Ahly dengan lemparan botol, kembang api, dan batu. Bahkan, para pendukung Al Masry juga masuk ke arah tribun tim tamu. Mereka menghajar pendukung tim tamu tanpa ampun.
Selain itu, pendukung tuan rumah juga menyerang para pemain Al Ahly hingga ke ruang ganti. Aparat keamanan yang bertugas pada pertandingan tersebut tidak dapat mencegah kerusuhan karena jumlah mereka yang terbatas.
Pascatragedi, dilaporkan 74 orang meninggal dunia dan 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban kerusuhan terdiri dari suporter Al Ahly dan aparat keamanan. Mereka meninggal karena benturan proyektil, terinjak-injak, atau terkena pukulan.
0 komentar:
Posting Komentar